Thursday, January 24, 2013

2AM - You Wouldn't Answer My Calls lyrics



[JINWOON]
Eolmana eolmana sirheohalji almyeonseodo
Igeotbakke hal ge eopda
Neoui jip apeseo harireobsi neoreul gidarineun il

[SEULONG]
Amuri amuri na bicham haedo
Neoreul irnneun geotbodan irheul ge eobseoseo
Gateun goseseo neoui jip apeseo gidarinda

[JOKWON]
Imi jeonhwal batji annneun neoege
Nareul boryeojocha annneun neoege
Amuri bireodo yongseoreul guhaedo
Soyong eomneun irira haedo

[CHANGMIN]
Neoui jip ape seoseo gidarinda
Nareul bonchae jocha haji anhado
Machi cheoeum bon saram cheoreom nal jinachyeodo
Mianhadaneun nae hanmadi deureojul ttaekkaji

[JINWOON]
Haruedo susip beonssik jeonhwagireul bogo
Jageun soriedo nollaseo
Neoui munja inji
Myeot beonssik hwaginhagon haesseo

[SEULONG]
Cheoeumeneun cheoeumen neul inneun datum cheoreom
Doraol jul arasseo
Ireoke dokhage nal tteonagien
Neoneun neomu chakhan yeojaraseo

[JOKWON]
Imi jeonhwal batji annneun neoege
Nareul boryeojocha annneun neoege
Amuri bireodo yongseoreul guhaedo
Soyongeomneun irira haedo

[CHANGMIN]
Neoui jip ape seoseo gidarinda
Nareul bonchaejocha haji anhado
Machi cheoeum bon saramcheoreom nal jinachyeodo
Mianhadaneun nae hanmadi deureojul ttaekkaji

Friday, January 11, 2013

Angin Puting Beliung

Angin puting beliung atau sering disebut angin puyuh (istilah di Amerika disebut tornado, red) terjadi karena pertemuan dua jenis angin, yaitu angin panas dan angin dingin.
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-10 menit. Angin ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan yang bernama Cumulonimbus (Cb).
Seperti apa tanda kehadiran angin ini? Biasanya, angin puting beliung ditandai dengan  udara yang terasa panas dan gerah. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis). Nah, di antara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus).
Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang. Durasi (waktu) fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar satu jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
 Angin ini juga punya karakteristik, adik-adik. Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung. Kehadirannya belum dapat diprediksi.
Tapi dapat terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal. Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/ selang vacuum cleaner. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
 Angin ini lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

Sunday, January 6, 2013

AZAS KEKEKALAN ENERGI


  1. A. Energi dan Entalpi
1).    Hukum Kekekalan Energi
  • “ Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain. “
  • Energi alam semesta adalah tetap, sehingga energi yang terlibat dalam suatu proses kimia dan fisika hanya merupakan perpindahan atau perubahan bentuk energi.
  • Contoh perubahan energi :
  1. a. Energi radiasi diubah menjadi energi panas.
  2. b. Energi potensial diubah menjadi energi listrik.
  3. c. Energi kimia menjadi energi listrik.

2).    Sistem dan Lingkungan
  • Sistem adalah bagian dari alam semesta yang menjadi pusat perhatian langsung dalam suatu percobaan tertentu.
  • Lingkungan adalah bagian lain dari alam semesta yang terdapat di luar sistem.
  • Secara umum terdapat 3 jenis sistem :
  1. a. Sistem terbuka.
Suatu sistem dimana dapat terjadi perpindahan materi dan energi dengan lingkungannya.
Contoh : kopi panas dalam gelas terbuka, akan melepaskan panas dan uap air ke lingkungannya.
  1. b. Sistem tertutup.
Suatu sistem dimana hanya dapat terjadi perpindahan energi ke lingkungannya tetapi tidak dapat terjadi perpindahan materi.
Contoh : kopi panas dalam gelas tertutup, dapat melepaskan panas / kalor ke lingkungannya tetapi tidak ada uap air yang hilang.
  1. c. Sistem terisolasi.
Suatu sistem dimana tidak dapat terjadi perpindahan materi maupun energi ke lingkungannya.
Contoh : kopi panas dalam suatu termos.
3).    Energi dan Entalpi
  • Sesuai dengan Hukum Termodinamika I, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi energi hanya dapat diubah dari 1 bentuk energi ke bentuk energi yang lain, maka jumlah energi yang diperoleh oleh sistem akan = jumlah energi yang dilepaskan oleh lingkungan. Sebaliknya, jumlah energi yang dilepaskan oleh sistem akan = jumlah energi yang diperoleh oleh lingkungan.
  • Energi adalah kapasitas untuk melakukan kerja ( w ) atau menghasilkan panas / kalor ( q ).
  • Energi yang dimiliki oleh sistem dapat berupa energi kinetik ( berkaitan dengan gerak molekul sistem ) maupun energi potensial.
  • Energi dalam ( E ) adalah jumlah energi yang dimiliki oleh suatu  zat atau sistem.
  • Perpindahan energi antara sistem dan lingkungan terjadi dalam bentuk kerja ( w ) atau dalam bentuk kalor ( q ).
  • Tanda untuk kerja ( w ) dan kalor ( q ) :
v  Sistem menerima kerja, w bertanda ( + ).
v  Sistem menerima kalor, q bertanda ( + ).
v  Sistem melakukan kerja, w bertanda ( – ).
v  Sistem membebaskan kalor, q bertanda ( – ).
  • Energi dalam ( E ) termasuk fungsi keadaan yaitu besaran yang harganya hanya bergantung pada keadaan sistem, tidak pada asal-usulnya. Keadaan suatu sistem ditentukan oleh jumlah mol ( n ), suhu ( T ) dan tekanannya ( P ).
  • Energi dalam juga termasuk sifat ekstensif yaitu sifat yang bergantung pada jumlah zat.
  • Misalnya : jika E dari 1 mol air = y kJ maka E dalam 2 mol air ( T,P ) = 2y kJ.
  • Nilai energi dalam dari suatu zat tidak dapat diukur, tetapi yang diperlukan dalam termokimia hanyalah perubahan energi dalam    (  DE ).
DE = E2 – E1
E1 = energi dalam pada keadaan awal
E2 = energi dalam pada keadaan akhir
  • Untuk reaksi kimia :
DE = Ep – Er
Ep = energi dalam produk
Er = energi dalam reaktan
4).    Kerja ( w )
Kerja yang dilakukan oleh sistem :
w = - F. s ( kerja = gaya x jarak )
F = P. A
maka :
w  = - ( P. A ) . h
w  = - P. ( A . h )
w = - P. DV
Satuan kerja    = L. atm
1 L. atm          = 101,32 J
Contoh :
Hitunglah besarnya kerja ( J ) yang dilakukan oleh suatu sistem yang mengalami ekspansi melawan P = 2 atm dengan perubahan V = 10 L !
Jawaban :
w = - P. DV
= – 2 atm x 10 liter
= – 20 L.atm = – 2.026,4 J
5).    Kalor ( q )
  • Kalor adalah energi yang berpindah dari sistem ke lingkungan atau sebaliknya, karena adanya perbedaan suhu yaitu dari suhu lebih tinggi ke suhu lebih rendah.
  • Perpindahan kalor akan berlangsung sampai suhu antara sistem dan lingkungannya sama.
  • Meskipun kita mengatakan bahwa sistem “ menerima “ atau “ membebaskan “ kalor, tetapi sistem tidak mempunyai energi dalam bentuk   “ kalor “.
  • Energi yang dimiliki sistem adalah energi dalam ( E ), yaitu energi kinetik dan potensial.
  • Perpindahan kalor terjadi ketika molekul dari benda yang lebih panas bertumbukan dengan molekul dari benda yang lebih dingin.
  • Satuan kalor = kalori ( kal ) atau joule ( J ).
1 kal    = 4, 184 J
  • Mengukur jumlah kalor :
q = m x c x DT
atau
q = C x DT    ;  q = m x L
dengan :
q = jumlah kalor ( J )
m = massa zat ( g )
DT = perubahan suhu ( oC atau K )
c = kalor jenis ( J / g.oC ) atau ( J / g. K )
C = kapasitas kalor ( J / oC ) atau ( J / K )
L = kalor laten ( J / g ) = kalor peleburan / pelelehan dan kalor penguapan.
Contoh :
Berapa joule diperlukan untuk memanaskan 100 gram air dari 25 oC menjadi 100 oC? ( kalor jenis air = 4,18 J / g.K )
Jawaban :
q = m x c x DT
= 100 x 4,18 x ( 100 – 25 ) = 31.350 J = 31, 35 kJ.
  • Hubungan antara E, q dan w :
DE = q + w
w = P. DV
  1. Jika reaksi berlangsung pada sistem terbuka dengan tekanan ( P ) tetap maka :
DE = qp + w
Contoh :
Suatu reaksi eksoterm mempunyai harga DE = – 100 kJ. Jika reaksi berlangsung pada P tetap dan V sistem bertambah, maka sebagian DE tersebut digunakan untuk melakukan kerja. Jika jumlah kerja yang dilakukan sistem = – 5 kJ, maka :
qp = DE – w
= -100 kJ – ( -5 kJ ) = – 95 kJ
  1. Jika reaksi berlangsung pada sistem tertutup dengan volume tetap ( DV = 0 ) artinya = sistem tidak melakukan kerja              ( w = 0 ).
DE = qv + w
DE = qv + 0
DE = qv
Hal ini berarti bahwa semua perubahan energi dalam ( DE ) yang berlangsung pada sistem tertutup akan muncul sebagai kalor.
Contoh :
Suatu reaksi yang berlangsung pada V  tetap disertai penyerapan kalor = 200 kJ. Tentukan nilai DE, q dan w reaksi itu!
Jawaban :
Sistem menyerap kalor, artinya q = + 200 kJ.
Reaksi berlangsung pada V tetap, w = 0 kJ.
DE  = qv + w
= + 200 kJ + 0 kJ = + 200 kJ

Saturday, January 5, 2013

Nama-nama Syurga dan Calon Penghuninya

Berikut ini nama-nama Syurga serta tingkatan dan calon-calon penghuninya.

1. Syurga Firdaus
Syurga Firdaus diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Tentang calon penghuninya dijelaskan dalam surat Al Mu’minun ayat 1-11, yanag ertinya sebagai berikut: “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman. (yaitu) orang-orang yang khusyu dalam shalatnya. Dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna. Dan orang-orang yang menunaikan zakat. Dan orang-orang yang menjaga kemaluannya. Kecuali terhadap isteri-isteri mereka atau budak yang mereka miliki, maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanah-amanah (yang dipikulnya) dan janjinya. Dan orang-orang yang memelihara solatnya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (Yakni) yang akan mewarisi Syurga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (al-Mu’minun:1-11)

2. Syurga ‘Adn 
Syurga ‘Adn diciptakan oleh Allah SWT dari intan putih. Calon penghuni Syurga ‘Adn antara lain: - Orang yang bertakwa kepada Allah SWT. “(yaitu) Syurga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya, mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam Syurga itu mereka mendapat segala apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Salaamun alaikum, masuklah kamu ke dalam Syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan.” (An-Nahl:30-31) - Orang yang benar-benar beriman dan beramal soleh. “Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal soleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia). (yaitu) Syurga Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” (Thaha:75-76) - Orang yang banyak berbuat baik. “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih cepat berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah kurnia yang amat besar. (Bagi mereka) Syurga Adn, mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutera.” (Fathir:32-33) - Orang yang sabar, menginfakkan hartanya dan membalas kejahatan dengan kebaikan. “Dan orang-orang yang sabar kerana mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, secara sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan kebaikan; orang-orang itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang baik). (yaitu) Syurga Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang soleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” (Ar Ra’d:22-23)

3. Syurga Na’im
Syurga Na’im diciptakan oleh Allah SWT dari perak putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang benar-benar bertakwa dan beramal soleh. Sebagaimana firman Allah SWT: “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) Syurga-Syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.” (Al-Qalam: 34) “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh, bagi mereka Syurga-Syurga yang penuh kenikmatan” (Luqman :8) “Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal soleh adalah di dalam Syurga yang penuh kenikmatan.” (Al-Hajj:56)

4. Syurga Ma’wa
Syurga Ma’wa diciptakan oleh Allah SWT dari zamrud hijau. Calon penghuninya adalah: - Orang-orang yang benar-benar beriman dan beramal soleh. “Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal soleh, maka bagi mereka Syurga-Syurga tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (As-Sajdah:19) - Orang-orang yang takut pada kebasaran Allah SWT dan menahan diri dari hawa nafsu buruk. “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya syurgalah tempat tinggal (nya).” (An-Nazi’at:40-41)

5. Syurga Darussalam
Syurga Darussalam diciptakan oleh Allah SWT dari yakut merah. Calon penghuninya adalah orang-orang yang kuat iman dan islamnya, mengamalkannya ayat-ayat Al-Quran dalam kehidupan sehari-hari serta mengerjakan amal soleh lainnya kerana Allah SWT. Firman Allah SWT: “Bagi mereka (disediakan) darussalam (Syurga) pada sisi Tuhannya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan amal-amal soleh yang selalu mereka kerjakan.” (Al-An’am:127)

6. Syurga Darul Muqamah
Syurga Darul Muqamah diciptakan oleh Allah SWT dari permata putih. Calon penghuninya adalah orang-orang yang melakukan banyak kebaikan. Firman Allah SWT: “Dan mereka berkata:” Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan dukacita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (Syurga) dari kurnia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu “. (Fathir :34-35)

7. Syurga Al Maqaamul
Syurga Al Maqaamul adalah Syurga yang diciptakan oleh Allah SWT dari emas. Calon penghuninya adalah orang-orang yang sangat beriman (muttaqien), iaitu yang benar-benar bertakwa kepada Allah SWT. Firman Allah SWT: “Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman.” (Ad-Dukhan:51)

8. Syurga Khuldi
Syurga Khudli adalah Syurga yang diciptakan oleh Allah SWT dari marjan merah dan kuning. Calon penghuninya adalah orang-orang yang taat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Firman Allah SWT: “Katakanlah:” Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau Syurga yang kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa? Dia menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka.” (Al-Furqan:15)

Komponen Dasar Pendidikan Islam

Komponen dasar pendidikan Islam ada tiga yaitu orang tua, guru dan murid, karena apabila salah satu di antara ketiga komponen ini ada maka proses pendidikan Islam tidak dapat berjalan. Dalam suatu lembaga pendidikan misalnya telah memiliki seorang guru yang sangat handal, lembaga tersebut juga memiliki kurikulum yang baik dengan penerapan teori terbaru, sarana dan prasarana penunjang juga tersedia; sementara lembaga tersebut sama sekali tidak memiliki murid begitu pula sebaliknya. Sehingga yang dibicarakan pada sub bab ini ada tiga permasalahan, yaitu: orang tua, guru dan murid.
Peran orang tua dalam komponen ini akan sangat menentukan pada proses pendidikan selanjutnya, karena pendidikan anak terlebih dahulu ada di tangan ibu-bapaknya. Posisi tawar orang tua di sisi Allah sangat tinggi, bagai perumpamaan seorang ulama yang mewarisi ilmu para Nabi, ridha Allah di tangan orang tua dan murka Allah ditangan orang tua. Dengan demikian sudah seyogyanya sebagai anak harus mengerti bagaimana bertingkah laku kepada kedua orang tua. Allah berfirman di dalam al Qur’an,suratal Isra ayat 23-25:
Artinya:
         Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
         Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.
Adapun adab anak kepada orang tua dijelaskan oleh Muhammad Soleh Chambali Bengkel di dalam Cempaka Mulia sebagai berikut:
  1. Mendengar dan mengikuti ia akan segala perkataannya ibu-bapaknya itu dan segala apa yang dicegahkannya itu wajib menjauhi akan dia.
  2. Hendaklah berdiri pada ketika berdiri ibu-bapaknya itu karena menta’tzimkan dia.
  3. Jangan berjalan dihadapan ibu-bapaknya
  4. Jangan ia mengangkat suaranya atas suara ibu bapaknya itu
  5. Apabila dipanggil ibu bapaknya maka hendaknya menjawabnya dengan sopan santun dengan suara lemah lembut
  6. Hendaklah sungguh-sungguh ia memelihara dan menuntut keridhaan ibu bapak dari pada perbuatan dan perkataan serta merendahkan dan menghina diri dihadapan orang tua.
  7. Jangan menyakitkan atas ibu-bapaknya itu dengan sebab berbuat kebajikan bagi keduanya itu dan dengan sebab memeliharakan
  8. Jangan menolak akan keduanya itu dengan tolakan marah akan keduanya itu.
  9. Jangan memasamkan muka dihadapan ibu-bapak sebab marah akan keduanya itu
  10. Jangan musafir melainkan dengan izin ibu-bapaknya melainkan musafirnya itu fardhu ain atasnya maka yaitu tiada berkehendak dengan izin ibu-bapak tetapi sunnah meminta izin dari pada kedua ibu bapak itu.
Kemudian orang tua harus membekali anak terlebih dahulu dengan pendidikan-pendidikan pengantar akan dimatangkan nantinya di dalam sebuah lembaga pendidikan. Mengenai tugas orang tua sebagai pendidik, Muhammad Soleh Chambali menjelaskannya:
  1. Mengenalkan kepada anak-anaknya tentang Allah dan nabi Muhammad.
  2. Menyuruh anak-anaknya shalat
  3. Mencegahkan anak-anaknya dari yang haram dan mengajarkan segala yang wajib dari kewajiban syariat serta mengenalkan anak-anaknya tentang sunnat.
Dalam perspektif pendidikan Islam, pendidik adalah murabbi, mu’allim dan sekaligus muaddib. Artinya seorang pendidik harus memiliki sifat-sifat rabbani  bijaksana, kasih sayang, terpelajar, tanggung jawab, terhadap peserta didik dan harus menguasai ilmu teoritik, kreatif, memiliki komitmen tinggi dalam mengembangkan ilmu dan sikap  menjunjung tinggi dalam mengembangkan dan menjunjung tinggi  nilai-nilai  ilmiah, serta mampu mengintegrasikan ilmu dan amal sekaligus.
Islam sangat menghormati profesi seorang guru sehingga untuk mengisi tulisan tentang guru murid, Dr. Asma Hasan Fahmi harus mengutip beberapa keterangan dan tulisan  orang yang membicarakan tentang masalah pendidikan baik yang terdapat dalam kitab kesusteraan, agama, maupun yang membicarakan sendiri, memang jarang sekali terdapat suatu pembicaraan mengenai pendidikan tanpa menyinggung status guru, fungsinya dan sopan santunnya, serta kewajiban murid-murid dan kelanjutan yang berguna baginya dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
Muhammad Soleh Chambali memberikan penjelasan mengenai perilaku seorang guru sebagai berikut:
  1.  Ihtimal: yaitu menanggung susah dan menerima suatu yang datang oleh murid dari pada  pertanyaan dan  pekerjaan yang menuyusahkan akan dia yakni hendaklah  orang yang alim itu  bersifat dengn sabar pada suatu yang di datangkan kepadanya dari pada segala yang menyusahkan akan dia dan jangan lekas marah pada muridnya itu.
  2. Luzumul Hilmi: seyogyanya bagi orang yang alim itu (Hibah) hilmi tiada lekas marah.
  3. Menundukkan kepala
  4. Meninggalkan takabbur atas sekalian hamba Allah ta’ala melainkan atas orang dzolim karena menegahkan dari pada dholimnya
  5. Tawadu’ yaitu merendahkan diri pada perhimpunan orang yang banyak dan pada majlis orang yang banyak
  6. Meninggalkan bergurau dan bermain
  7. Kasih sayang dengan muridnya berperangai dengan lemah lembut dari pada pekerjaan dan perkataan
  8. Menanti atas pertanyaan Fulan yang dungu atau bebal
  9. Membaikkan dan membetulkan akan orang yang bebal dan orang jahil dengan menunjukkan jalan kebajikan dan jalan yang benar serta meninggalkan marah bagi orang yang baharu belajar
  10. Jangan malu mengatakan aku tidak tahu atau mengatakan Wallahu A’lam
  11. Hendaklah bersungguh-sungguh menghadap kepada orang yang bertanya akan masalah dan menuntut paham akan soal orang itu supaya menjawab ia akan masalah itu
  12. Menerima dalil yang membenarkan perkataan orang atau perkataan murid dan jangan ditolaknya atau dalil itu karena malu kepada orang banyak karena menyangkut orang yang benar itu wajib dan jikalau dari pada  orang yang rendahan dari kita sekalipun
  13. mengikuti kepada yang benar dengan kembali kepadanya ketika bersalahan pada suatu masalah
  14. Mencegahkan ia akan orang yang belajar ilmu yang memberi mudharat akan dia
  15. Mencegahkan ia akan orang mengkasadkan dengan belajar ilmu yang bermanfaat akan yang lain dari pada wajah Allah.
  16. Hendaklah mencegah orang yang belajar yang fardu kifayah dahulu dari pada selesai dari pada fardu ain bermula fardu ain itu membaikkan ia akan dhohirnya dan bathinnya dengan taqwa yakni dengan mengerjakan ibadah dhohir dan yang batin dan menjauhkan ma’shiat yang dhohir dan yang batin seperti yang tersebut di dalam bidayah wallahul hadi ila shirotil mustaqim
  17. Hendaklah ia mengamalkan akan ilmunya itu supaya ia diikuti oleh tilmidznya yakni orang yang belajar itu akan ilmunya dan perkataannya wallahuttaufiq.
Mengenai pendapatan dari hasil pengajaran ini dan orang yang berkewajiban memberikan dana untuk biaya pendidikan Muhammad Soleh Chambali berpendapat:
Atas siapa upah mengajarkan kanak-kanak itu akan yang demikian itu? Bermula upah mengajarkan akan yang demikian itu yakni segala yang wajib dan upahnya seperti mengajar Qur’an dan adab itu pada hartanya kemudian atas bapaknya kemudian atas ibunya kemudian pada baitul maal kemudian atas segala orang muslim yang kaya.
Komponen ketiga dalam pembahasan ini adalah murid, Muahammad Soleh Chambali memberikan apresiasi  yang sungguh luar biasa terhadap pendidikan anak ini terbukti hampir seluruh kitabnya menggunakan khitab anak-anak sebagai media menjelaskan hukum-hukum, etika serta adab yang baik, hal ini dicontohkannya sebagai berikut:
Dan aku aturkan dia atas jalan soal dan jawab, supaya mudah bagi diriku dan bagi segala kanak-kanak yang baharu belajar mempahamkan dia dengan jalan showab maka barang yang ada padanya yang betul maka dari pada segala asalnya dan barang yang ada padanya dari pada yang salah maka dari padaku tiada dari padanya.
Muhammad Soleh Chambali memberikan penjelasan mengenai urutan-urutan bagi murid dalam menuntut ilmu. Pertama,  beliau memulainya dengan hukum menuntut ilmu, macam-macam ilmu, setelah itu beliau berbicara mengenai berbagai kelebihan ilmu, kelebihan bagi orang yang menuntut ilmu, buah (hasil) dari pada menuntut ilmu, kemudian beliau membahas hal-hal yang menyebabkan kuat atau lemahnya hafalan bagi seorang murid dan yang menyebabkan lupa.
   Kedua, kaidah menutut ilmu pengetahuan yang semakin hari kita lupakan adalah berdo’a sebelum dan sesudah belajar adapun doa yang dianjurkan oleh Muhammad Soleh Chambali adalah:
Doa sebelum belajar:
بسم الله سبحان الله والحمدلله ولااله الاالله اكبرولاحول ولاقوةالابالله العلي العظيم العزيز العليم عدد كل حرف كتب ويكتب ابد الأبدين ودهر الداهرين
Do’a sesudah belajar:
امنت باللهالواحدالأحدالحق وحده لاشريك له وكفرت بماسواه
Ketiga, kaidah ilmu pengetahuan yang perlu dihadirkan kembali kebumi pendidikan Islam adalah cara seorang penuntut ilmu untuk meraih ilmu itu sendiri. Muhammad Soleh Chambali memberikan beberapa kiat dalam belajar bagi seorang penuntut ilmu:
Bermula sekuat-kuat sebab jadi hafidz itu bersungguh-sungguh dan mengalakkan yakni memperhatikan, dan mensedikitkan makan-makanan dan sembahyang pada waktu tengah malam, dan membaca qur’an dilihat, dan membaca qur’an dengan dilihat itu terlebih afdhal.

Seorang murid harus membersihkan dirinya dari kotoran sebelum ia menuntut ilmu, karena belajar adalah semacam ibadah, dan tidak sah ibadah kecuali dengan bersih hati, bersih hati artinya menjauhkan diri dari sifat-sifat yang tercela seperti dengki, benci, menghasud, takabbur, menipu berbangga-bangga dan memuji diri dan menghiasi diri dengan akhlaq mulia seperti benar, taqwa, zuhud, dan merendahkan diri sebagaimana dikatakan oleh Dr. Asma Hasan Fahmi.
  1. Hendaklah tujuan belajar itu ditujukan untuk menghiasi ruh dengan sifat keutamaan, mendekatkan diri dengan tuhan dan bukan untuk bermegah-megahan dan mencari kedudukan.
  2. Dinasehatkan agar para pelajar tabah memperoleh ilmu pengetahuan dan supaya merantau, sekiranya keadaan menghendaki untuk pergi ke tempat yang jauh untuk memperoleh seorang guru, maka ia tidak boleh ragu-ragu untuk itu, demikian ia juga dinasehatkan agar ia tidak sering menukar guru, kalau keadaan menghendaki ia harus menanti sampai dua bulan sebelum menukar seorang guru.
  3. Wajib menghormati guru dan bekerja untuk memperoleh kerelaan guru, dengan mempergunakan bermacam-macam cara.
Adapun mengenai adab murid kepada guru, Muhammad Soleh Chambali menyebutkan di dalam Kitab Cempaka Mulia sebagai berikut:
  1. Apabila bertemu dengan gurunya hendaklah ia memberi salam
  2. Bahwa jangan membanyakkan berkata-kata di depan gurunya
  3. Bahwa jangan ia berkata-kata dengan barang yang tiada ditanya oleh gurunya itu
  4. Jangan bertanya pada gurunya melainkan setelah mendapat izinnya
  5. Jangan ia meninggalkan perkataan gurunya dengan katanya si Fulan menyalahi yang engkau katakan itu barang sebagainya.
  6. Bahwa jangan ia memberi marah pada gurunya itu yang menyalahi akan bicara gurunya menjaga ia lebih benar daipada gurunya maka yang demikian itu kurang adab kepada gurunya lagi kurang berkah.
  7. Bahwa jangan berpaling ia kekiri dan kekanan di hadapan gurunya tetapi hendaklah ia duduk tunduk lagi beradab seolah-olah di dalam sembahyang.
  8. Jangan membanyakkan soal tatkala ia capai
  9. Apabila berdiri gurunya maka hendaklah ia berdiri pula karena ta’zimkan akan gurunya dan jangan di ikuti pada katanya
  10. Jangan jahat sangka dengan gurunya
Dari uraian mengenai adab guru murid di atas dapat disimpulkan bahwa: Pertama, akhlak itu menempati tempat yang lebih penting dari ilmu, dan ini merupakan prinsip dasar yang harus digunakan untuk pembinaan guru dan pelajar bersama-sama sebagaimana wudhu’ mendahului sembahyang, maka demikian pula pembersihan jiwa harus di dahulukan dari pada belajar, karena ilmu sebagian dari ibadah.
Atas dasar inilah orang Islam menganggap bahwa pekerjaan yang pokok bagi seorang guru adalah menanam akhlak dan membentuk sifat-sifat yang utama. Tidak dapat diragukan lagi bahwa yang demikian itu terdapat inti hikmah dan tujuan pelajaran, karena pendidikan yang tidak berasaskan akhlak pasti merupakan pendidikan yang gagal, dan tiap-tiap perubahan  yang tidak berakar pada kebaikan dan sifat-sifat yang utama adalah peradaban yang palsu dan bohong, seperti fatamorgana.
Kedua, Mensucikan ilmu dan para ulama. Sebenarnya sikap ini adalah sebagian dari gejala-gejala pendidikan Islam yang terbaik, dan padanya terdapat pengaruh yang luar biasa dalam memperkuat kecondongan yang ideal pada perorangan, kecondongan mana yang dapat mengisi jiwa seseorang dengan kehusyu’an, keimanan dan ketabahan. Mensucikan guru akibat dari mensucikan ilmu. Akan tetapi kita tidak mengingkari bahwa berlebih-lebihan dalam sikap mensucikan guru dapat menjurus kepada keterikatan cara perfikir pada waktu kita menghendaki adanya keseragaman sikap dan kesatuan tujuan. Kalau sekiranya kita mengecam masa yang lalu karena berlebih-lebihan mensucikan ilmu dan para ulama maka zaman modern sekarang ini terdapat sikap yang berlebihan dalam keragu-raguan dan ketidak satuan paham, sehingga dapat mengakibatkan kerenggangan sosial, kebingungan dan ketidak tenangan. Meskipun demikian kecondongan ini kadang-kadang merupakan salah satu gejala asimilasi pemikiran yang mengakibatkan terciptanya satu hal yang baru yang lebih kukuh dan harmonis serta lebih sesuai dengan kebutuhan zaman modern.
Ketiga, mencurahkan perhatian yang mendalam untuk memperkuat hubungan perorangan dan ikatan kasih sayang antara guru dan pelajar. Kepada guru dimintakan untuk mendahulukan kasih sayang dalam pergaulan dengan para pelajar sehingga merupakan salah satu pergaulan antara seorang bapak dengan anak-anakanya. Dari pihak para pelajar di tuntut utuk mentaati guru dan menghormatinya, menjaga ketenangan dan berusaha untuk memperoleh kerelaannya.

Sumber Tulisan

http://blog.umy.ac.id/muhakbargowa/2012/12/10/komponen-dasar-pendidikan-islam/

Darah Panda Basmi Bakteri dalam Satu Jam

Gerakan konservasi menyelamatkan populasi panda semakin mendesak untuk dilakukan. Setelah sebuah hasil penelitian menyebut darah dari panda raksasa (Ailuropoda melanoleuca) mengandung antibiotik yang berpotensial menumpas jamur dan bakteri pada manusia.

Komponen utama dalam darah panda disebut cathelicidin-AM dan ditemukan pasca menganalisa DNA mereka. Senyawa ini diketahui bisa membunuh bakteri dalam waktu kurang dari sejam. Sementara antibiotik lain membutuhkan waktu enam jam untuk melakukan tugas serupa --melumpuhkan bakteri.

Xiuwen Yan, pemimpin peneliti di Life Sciences College of Nanjing Agricultural University, China, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan adanya potensi aktivitas antimikroba terhadap spektrum yang luas dari mikro-organisme, termasuk bakteri dan jamur.

"Antimikroba peptida dari gen yang dikodekan memainkan peran penting dalam imunitas bawaan terhadap mikro-organisme berbahaya. Mereka menimbulkan resistensi obat jauh lebih sedikit dibanding dari antibiotik konvensional," kata Yan, Rabu (2/1/2013).

Namun, mengingat jumlah panda yang hanya tersisa 1.600 individu di alam liar, para peneliti memutar otak demi memenuhi suplai cathelicidin-AM. Yakni dengan merancang senyawa buatan di laboratorium.

Para peneliti melakukan hal ini dengan menguraikan kode genetika panda menjadi molekul mungil yang diketahui bernama peptida. Diketahui lebih dari 1.000 peptida antimikroba ditemukan dari hewan, tumbuhan, dan mikro-organisme.

"Hasil analisa menyebutkan bahwa cathelicidin panda memiliki hubungan evolusi terdekat dengan cathelicidin yang dihasilkan anjing," papar Yan. (Zika Zakiya/National Geographic Indonesia).

Kompas Sains & National Geographic Indonesia