Friday, January 11, 2013

Angin Puting Beliung

Angin puting beliung atau sering disebut angin puyuh (istilah di Amerika disebut tornado, red) terjadi karena pertemuan dua jenis angin, yaitu angin panas dan angin dingin.
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 60-90 km/jam yang berlangsung 5-10 menit. Angin ini terjadi akibat adanya perbedaan tekanan sangat besar dalam area skala sangat lokal yang terjadi di bawah atau di sekitar awan yang bernama Cumulonimbus (Cb).
Seperti apa tanda kehadiran angin ini? Biasanya, angin puting beliung ditandai dengan  udara yang terasa panas dan gerah. Di langit tampak ada pertumbuhan awan Cumulus (awan putih bergerombol yang berlapis-lapis). Nah, di antara awan tersebut ada satu jenis awan mempunyai batas tepinya sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi yang secara visual seperti bunga kol.
Awan tiba-tiba berubah warna dari berwarna putih menjadi berwarna hitam pekat (awan Cumulonimbus).
Ranting pohon dan daun bergoyang cepat karena tertiup angin disertai angin kencang sudah menjelang. Durasi (waktu) fase pembentukan awan, hingga fase awan punah berlangsung paling lama sekitar satu jam. Karena itulah, masyarakat agar tetap waspada selama periode ini.
 Angin ini juga punya karakteristik, adik-adik. Puting berliung merupakan dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan CB akan menimbulkan angin puting beliung. Kehadirannya belum dapat diprediksi.
Tapi dapat terjadi secara tiba-tiba (5-10 menit) pada area skala sangat lokal. Pusaran puting beliung mirip belalai gajah/ selang vacuum cleaner. Jika kejadiannya berlangsung lama, lintasannya membentuk jalur kerusakan.
 Angin ini lebih sering terjadi pada siang hari dan lebih banyak di daerah dataran rendah.

No comments:

Post a Comment